Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Desember, 2019

WA: Hari Ahad dalam Satu Pekan

Kronologis Hilangnya Hari Ahad . ~~~~~~~~~~ Alkisah; Sebelum Tahun 1960, Tak Pernah Dijumpai Nama Hari Yang Bertuliskan "MINGGU" Selalu Tertulis Hari "AHAD". Begitu Juga Penanggalan di Kalender Tempo Dulu,  Masyarakat Indonesia Tidak Mengenal Sebutan "Minggu". Kita Semua Sepakat Bahwa Kalender Atau Penanggalan di Indonesia Telah Terbiasa Dan Terbudaya Untuk Menyebut Hari "AHAD" di dalam Setiap Pekan (7 hari) Dan Telah Berlaku Sejak Periode Yang Cukup Lama. - Bahkan Telah Menjadi Ketetapan di dalam Bahasa Indonesia. - Lalu Mengapa Kini Sebutan Hari Ahad Berubah Menjadi Hari Minggu ? - Kelompok Dan Kekuatan Siapakah Yang Mengubahnya ? - Apa Dasarnya ? - Resmikah Dan Ada Kesepakatankah ? Kita Ketahui Bersama Bahwa Nama Hari Yang Telah Resmi Dan Kokoh Tercantum ke dalam Penanggalan Indonesia Sejak Sebelum Zaman Penjajahan Belanda Dahulu Adalah Dengan Sebutan : 1. "Ahad" (Al-Ahad = Hari Kesatu),

PENGALAMAN PERTAMA

Pengalaman yang berkesan dari sekian kesempatan yang Allah SWT berikan biasanya adalah pengalaman pertama. Seperti pokok pikiran dari sebuah  cerita yang biasanya berada di awal atau akhir yang biasa disebut deduktif atau induktif. Hari inipun Kamis, 26 Desember 2019 adalah kali pertama saya berkesempatan menikmati gerhana matahari cincin, dengan menu lengkap yang di isi dengan sunnah-sunnah junjungan nabi besar Muhammad SAW bahkan berkesempatan menjadi muadzin sholat dhuhur sebelum sholat sunnah gerhana. Salat ini saja sudah sangat unik karena menjalankannya berbeda dari sholat biasanya yaitu dalam jumlah ruku' nya. Secara matematis gerakan ruku membentuk sudut siku-siku yaitu 90° sehingga dengan ditambah ruku disetiap rakaatnya jumlah sudut tambahannya menjadi 2x90°=180° yang merupakan garis lurus. Dari pelajaran fisika kita tahu bahwa gerhana matahari terjadi disebabkan matahati, bumi, dan bulan berada dalam garis lurus, demikian juga gerhana bulan. Luar biasa bukan.

NO PAIN NO GAIN

Bagaimana perpektif SDR Dewangga dengan peribahasa diatas? Yups ini menyingkat bagian kehidupan saya menuju kebagian yang seru, karena dalam hidup ini umumnya nass menganggap hal yang baik dalam hidup jika mereka dapat menjalani hidup yang damai dan tenang, bahkan terkesan mengejar hal yang santai. Padahal bagi seorang muslim dunia adalah persinggahan mana mungkin mereka bisa membiarkan diri mereka santai sebelum mencapai tujuan. Sebaik-baik manusia mereka membutuhkan makan dan minum yang menuntut dipenuhi, bahkan dari makanan akan menimbulkan sakit perut jika tidak dikeluarkan, atau adakah di bumi ini yang hidupnya begitu sempurna tanpa pernah merasakan hal tidak enak? jawabnya tidak mungkin, meski Anda seorang kaisar sekalipun. Maka yang paling tepat kita harus menerima ungkapan NO PAIN NO GAIN setelah kesulitan barulah kita mendapatkan kemudahan. Bila Anda ingin mendapatkan, maka Anda harus membayar. Kita harus belajar untuk menjadi pintar. Kita harus bekerja untuk dapat menghidupi

Dasar Remedial Bidang Studi Matematika

Alhamdulillah penilaian akhir semester sudah berjalan dengan lancar. Peserta didik tentunya memiliki rasa penasaran bagaimana hasil belajarnya selama satu semester dan tentunya menginginkan nilai yang baik bahkan melakukan perbaikan. Pendidik juga harus memberikan petunjuk apakah pembelajaran yang ada sudah sesuai dengan jalur yang benar dan membantu peserta didik. Salah satu tanggung jawab Pendidik atas proses belajar yang telah berjalan selama satu semester adalah menyelenggarakan remedial. Remedial memiliki arti penting peserta didik dan pendidik sehingga tidak boleh terlewatkan dalam sebuah proses pendidikan. Masalah yang paling mendasar dari belum maksimalnya kemampuan peserta didik dalam matematika adalah kurangnya semangat dalam belajar matematika. Kemampuan dasar peserta didik yang berbeda satu sama lain menyebabkan kecepatan belajar yang dimiliki masing-masing anak berbeda sehingga dibutuhkan motivasi dan ketertarikan dalam menyelesaikan persoalan mereka di bidang matema