Tahukah Anda ketika saya tuliskan mengenai Indonesia dan Islam itu mikro dan makro yang -seharusnya- tidak mungkin bertentangan?
Ikuti sampai akhir ya, akan saya coba jabarkan dengan sebaik-baiknya.
Indonesia adalah negeri gemah ripah lok jinawi, yang memiliki sumber daya luar biasa bahkan menurut perkiraan demografi* di tahun 2045 akan menjadi lima besar negara dunia. Jumlah penduduk Indonesia yang sangat besar menjadi tantangan tersendiri yang jika bisa didayagunakan dengan baik akan terwujud keadilan sosial bagi seluruh rakyat, maka dari itulah dibentuklah sebuah komponen bernama pemerintah republik Indonesia. Pemerintah bertugas menjalankan pengaturan dengan aturan teknis yang terstandarisasi nasional maupun internasional yang harus dipatuhi rakyat Indonesia demi menjamin keteraturan dan kesamaan. Pemerintah dengan segala wewenang dalam tulisan ini saya definisikan sebagai hal mikro*.
Islam sebagai agama yang mengajarkan akhlakul karimah dan memiliki tujuan sebagai rahmatan lil alamin memiliki aturan yang lengkap mulai dari ekonomi, hukum, politik, pendidikan, pertanian, kesehatan, keluarga yang mengatur mulai hal kecil dari bangun sampai tidur bahkan ketika bermimpi yang baik atau buruk ada panduannya. Ajaran Islam yang telah terbukti selama 500 tahun mampu mengukir sejarah dalam ini saya definisikan sebagai hal makro*.
Keterkaitan antara Islam dan Indonesia tidak dapat terelakkan lagi, bahkan aneh rasanya ketika menulis hal ini kembali karena hal ini sudah sangat gamblang dan kasat mata kecuali sebagai pengingat kepada pribadi-pribadi muda di negeri tercinta ini. Ajaran Islam dianut oleh penduduk mayoritas dinegeri ini. Konsep negara Indonesia juga dibuat oleh para ulama sekaligus pejuang kemerdekaan melawan penjajahan. Ikatan yang kuat perlu terus dijaga dan diwariskan kepada generasi masa depan agat terus menjadi kekuatan bagi bangsa ini.
Meredupnya peran Islam di kancah dunia dan pengaruh komunis dan kapitalis mulai memudarkan timbal balik positif antara hal makro dan mikro pada negeri ini yang merupakan faktor eksternal-dari luar- dan kurangnya kesadaran beragama serta berbangsa dengan baik yaitu lemahnya menjalankan ibadah -minimal sholat- dan pemahaman tentang pancasila dan UUD 1945 merupakan faktor internal -dari dalam- menyebabkan bangsa ini sulit untuk bangkit apalagi untuk saling bersinergi. Sebaliknya dengan memahami faktor eksternal dan internal bisa menjadi penyemangat dan peningkat fokus dalam mencapai tujuan bangsa menjadi negara yang mensejahterakan rakyatnya.
Uraian di atas menunjukkan bahwa Indonesia sebagai negara adalah bagian tidak terpisahkan dari umat Islam begitupun sebaliknya umat Islam adalah aset terpenting bangsa Indonesai sebagai bagian yang saling melengkapi -mikro dan makro-. Namun juga harus disadari bersama besarnya tantangan menyatukan hal makro dan mikro tersebut agar dapat bersinergi dengan baik agar mesin tersebut dapat menghasilkan hal besar. Dua hal tersebut harus diposisikan secara tepat pada tempatnya dan masing-masing harus mengetahui fungsi dengan baik. Rakyat dan pemerintah harus membekali dirinya dengan pengetahuan yang mumpuni menganai bidangnya dan mampu menjalankan ajaran agamanya dengan baik - dengan terus memperbaiki ibadah dan akhlak-. Inilah tanggung jawab pemerintah sebagai komponen mikro yang menjalankan setiap bagian sampai hal paling kecil di negeri ini. Pemerintah memiliki wewenang secara hukum untuk mengajarkan pendidikan jangan sampai mengabaikan pendidikan agama. Semoga generasi masa depan bangsa memahami hal ini dan mampu menjawab, kenapa ada pelajaran agama di sekolah Anda? Kenapa ada pelajaran sejarah di sekolah? Kenapa ada pelajaran pancasila -PPKN klo waktu saya sekolah dulu- di sekolah? secara lebih luas juga mampu mengerti alasan dari pertanyaan, kenapa harus sekolah? Kenapa harus mengaji? Kenapa harus berbuat sesuai aturan? kenapa ada aturan hukum pemerintah? kenapa ada kewajiban agama -puasa, sholat, sedekah, baca Al-Quran-?. Itu semua adalah unsur penting bagian makro dan mikro dari bangsa Indonesia untuk menjadi bangsa guna mencapai cita-cita dibentuknya negara ini.
de.mo.gra.fi n ilmu tentang susunan, jumlah, dan perkembangan penduduk; ilmu yang memberikan uraian atau gambaran statistik mengenai suatu bangsa dilihat dari sudut sosial politik; ilmu kependudukan
mik.ro a kecil; tipis; sempit: ditinjau secara -
ma.kro a besar; tebal: kajian -
Komentar
Posting Komentar
Tiada gading yang tak retak, saran dan masukan Anda akan sangat membantu kami. Budayakan Membaca Sampai Akhir, Jika ada yang masih kurang jelas, Anda dapat menuliskannya pada kolom komentar di bawah ini atau melalui Contact Us di bagian blog ini.
1. Centang kotak Notify me untuk berlangganan.
2. Setiap Komentar yang masuk akan kami moderasi, sebelum tampil dipublish.
3. Patuhi pedoman berkomentar dengan sopan santun dan menghargai pendapat orang lain.
Semoga kedepannya kita dapat bekerja sama dengan baik!
Salam Sukses dan Bahagia.