Membaca Laku Rasa Surasono Rashar
Pengantar Alit : Mh. Zaelani Tammaka, sastrawan, kandidat doktor UNJ, dosen Universitas Muhammadiyah Prof. Dr. HAMKA (UHAMKA), Jakarta.
Surasono Rashar dilahirkan di Lahat, 6 Oktober 1960, dan sejak 1980 hingga kini menetap di Lumajang, Jawa Timur. Buku di tangan pembaca kali ini diberi judul DI PUNCAK KEFASIHAN (2021), memuat lebih dari 219 puisi, menggambarkan keintiman pada Sang Khalik, seperti "sang salik" yang "bersuluk" merindu Tuhan. Banyak berbicara perihal kedalaman cinta kepada Tuhan (mahabbah), dan sejenisnya. Idiom-idiom yang menyaran ke aktivitas kerohanian, sebagaimana "rasa", "fana", "menyelam", "dalam diri", " jiwa", "kedalaman", "kekasih", "makrifat", "syafa'at", "sampan", "samudera", "khidir", " sirr", " laduni" dan sebagainya.
Sebagai karya yang bercorak religius-spiritualitas, puisi-puisi Surasono Rashar--merupakan rekaman jiwa. Lebih menggambarkan pengalaman rohaninya saat berasyik-masyuk dengan Allah. Memilih asyik mendengarkan suara sanubarinya dan palung terdalam dari hatinya. Sebagai seorang salik, laku hidup, baginya, hanya ditujukan untuk bermakrifat kepada-Nya.
Kesejatian yang tersingkap sampai pendalaman rasa yang menjadi inti kredo estetika puisi Surasono Rashar. Puisi-puisi suluk Surasono Rashar seringkali mengkontraskan antara pengalaman pikiran dengan pengalaman rasa, dan pengalaman rasalah yang menurutnya menuntun pada inti kebenaran. Kesejatian badan hanya dapat digapai dengan kajian yang mendasar pada badan, sehingga tercapai inti badan.
Surasono Rashar ingin mencapai bahasa yang murni, bukan rekayasa ( bahasa), sehingga yang hendak disampaikan tetap asli seperti Ilham atau intuisi yang diraihnya.
Dari pembacaan saya, karya-karya Surasono Rashar cukup khas, lebih bagus dari puisi-puisi sufistik yang ada, mengingatkan para penulis tasawuf yang juga bertarikat. Berat masuk rohaninya, saya perlu ekstra batin juga. Maksudnya perlu pendakian rohani yang tinggi untuk menyelami karya-karya suluk Surasono Rashar.
Pondokaren, 13 Mei 2021
---
Karya-karya Surasono Rashar bercorak religius-spiritualitas, puisi-puisi Surasono Rashar--merupakan rekaman jiwa suatu budaya para ulama bangsa.
Komentar
Posting Komentar
Tiada gading yang tak retak, saran dan masukan Anda akan sangat membantu kami. Budayakan Membaca Sampai Akhir, Jika ada yang masih kurang jelas, Anda dapat menuliskannya pada kolom komentar di bawah ini atau melalui Contact Us di bagian blog ini.
1. Centang kotak Notify me untuk berlangganan.
2. Setiap Komentar yang masuk akan kami moderasi, sebelum tampil dipublish.
3. Patuhi pedoman berkomentar dengan sopan santun dan menghargai pendapat orang lain.
Semoga kedepannya kita dapat bekerja sama dengan baik!
Salam Sukses dan Bahagia.