Langit telah gelap ketika selesai sholat tarawih untuk yang terakhir kalinya kami kembali kemasjid untuk melaksanakan syukuran atas hatam Qur'an pada bulan Ramadhan ini.
Ada beberapa jamaah yang sengaja tidak pulang, sementara tidak lama makanan yang enak yang bahkan nasinya adalah nasi gurih disajikan dan bukan hanya yang tadarus namun semua remas ikut dalam syukuran tersebut.
Jamaah ada yang malu-malu mengambil tapi bagi yang senior tentu segera maju mengambil kertas minyak dan makan dengan antusiasnya. Setelah makan dan waktu sebentar maka saatnya kami melakukan bagian ronde ke dua.
Menimbang beras zakat yang biasanya tiga kg menjadi lima kg dengan plastik yang baru, kadang dimasjid lain juga diberikan plastik yang ada tulisannya sebagai identitas. Kalau dulu menimbang menggunakan poun manual maka jaman semakin canggih maka menggunakan timbangan digital yang lebih presisi, bahkan ketika kami coba pada beras yang sudah di pack jelas ada lebihnya dari berat bersih misalkan yang beratnya 5 kg menjadi 5.01 kg.
Malam keesokan harinya yaitu pada malam takbir, beras zakat dibagikan bersamaan dengan persiapan tempat untuk sholat Idul Fitri pada pagi harinya. Jumhur ulama biasanya melaksanakan sholat idul Fitri lebih pagi dibandingkan ketika melaksanakan sholat idul Adha, karena setelah idul Fitri kita tidak disibukkan dengan kegiatan seperti halnya ketika idul Adha, juga disunnahkan untuk membatalkan puasa terlebih dahulu sebelum berangkat sholat idul Fitri.
Komentar
Posting Komentar
Tiada gading yang tak retak, saran dan masukan Anda akan sangat membantu kami. Budayakan Membaca Sampai Akhir, Jika ada yang masih kurang jelas, Anda dapat menuliskannya pada kolom komentar di bawah ini atau melalui Contact Us di bagian blog ini.
1. Centang kotak Notify me untuk berlangganan.
2. Setiap Komentar yang masuk akan kami moderasi, sebelum tampil dipublish.
3. Patuhi pedoman berkomentar dengan sopan santun dan menghargai pendapat orang lain.
Semoga kedepannya kita dapat bekerja sama dengan baik!
Salam Sukses dan Bahagia.