Saudaraku yang Budiman, kita meyakini bahwa semua makhluk di muka bumi ini tidak akan lepas dari rejekinya Allah. Akan tetapi, sering di antara kita mengadu karena rejeki yang sulit, ingin mendapatkan rejeki yang banyak dan merasakan doa-doanya tidak kunjung terkabul. Ada baiknya kita mempelajari terlebih dahulu kisah hikmah yang ada dibawah ini.
Alkisah, ada seseorang yang mengeluh kepada Ustadz.
“Ustadz, jujur saya bingung, kenapa doa saya tidak kunjung dikabulkan oleh Allah? Padahal saya sudah bersungguh-sungguh dalam beribadah. Sedangkan temanku doanya selalu dikabulkan oleh Allah. Padahal perilakunya buruk, ibadahnya pun juga buruk?”
Ustadz itu pun tersenyum. Kemudian ia balik bertanya.
“Kalau kamu lagi duduk di warung, kemudian datanglah pengamen, penampilannya hancur, baunya busuk, suarnya pun fals, bagaimana reaksimu?”
“Tentu akan saya kasih uang langsung ustadz, soalnya saya tidak kuat apabila membiarkan dia lama-lama di situ sembari mencium baunya dan mendengarkan suaranya.” Jawab orang tersebut.
Si ustadz kemudian bertanya lagi.
“Bagaimana kalau pengamen yang datang penampilannya rapi dan wangi, main musiknya enak, dan suaranya merdu?”
“Wah, kalau seperti itu, saya akan betah ustadz, saya akan menikmati musiknya sampai habis. Lama nggak masalah. Kalau perlu saya suruh nyanyi lagi. Kalau pengamen yang tadi saya kasih 5.000, yang ini 50.000 juga berani, ustadz.”
Ustadz itu pun tersenyum sembari berkata.
“Begitulah. Allah ketika melihat kamu yang soleh, datang menghadap kepada-Nya, Allah pasti betah mendengarkanmu berdoa. Allah pasti betah mendengarkan doa-doamu sampai habis. Dan Allah pun sangat senang melihatmu berlama-lama ketika berdoa. Bagi Allah, mengabulkan semua doamu adalah perkara yang sangat mudah. Tetapi Allah ingin menahan dirimu agar tetap khusyuk berdoa, serta membiarkanmu agar tetap dekat dengan-Nya.”
Ustadz itu menghela nafas, kemudian meneruskan ucapannya,
“Coba bayangkan, kalau doamu cepat dikabulkan oleh Allah, apakah kamu tetap sedekat ini dengan Allah? Dan di penghujung nanti, apa yang kamu dapatkan pastilah jauh lebih besar daripada apa yang kami minta. Percayalah. Seperti perumpamaan pengamen yang suaranya merdu tadi, ia diberi imbalan yang lebih besar dengan catatan semua lagu-lagunya didengarkan sampai habis.”
“Berbeda dengan temanmu. Bisa saja Allah tidak mau dekat dengannya. Karena itulah ia diberi segalanya (Bahasa Jawa: Dilulu), termasuk diberi segala dosanya. Memang ia akan lebih cepat mendapatkan jatah nikmat dibandingkan denganmu. Tetapi jatah itu akan stagnan dan tidak bertambah.”
“Apabila apa yang kamu minta ternyata tidak dikabulkan oleh Allah sampai mati, maka balasan tersebut akan dirasakan di akhirat. Dan balasan tersebut akan jauh lebih dahsyat dibandingkan balasan di dunia. Sebaik-baiknya pembalasan adalah jatah surga, karena di dalam surga, apa yang kita minta akan selalu dikabulkan oleh Allah, tanpa terkecuali.”
Tersadarlah orang tadi. Ia pun beristigfar karena sudah berprasangka buruk terhadap Allah. Padahal Allah betul-betul amat menyayanginya.
وَمَنْ يَتَوَكَّلْ عَلَى اللَّهِ فَهُوَ حَسْبُهُ
“Dan barangsiapa yang bertawakal kepada Allah niscaya Allah akan mencukupkan (keperluan)nya”. [Ath-Thalaq/65 : 3]
Yaitu yang mencukupinya, Ar-Robi’ bin Khutsaim berkata : Dari segala sesuatu yang menyempitkan (menyusahkan) manusia. [Hadits Riwayat Bukhari bab Tawakal 11/311]
Semoga bermanfaat.
Komentar
Posting Komentar
Tiada gading yang tak retak, saran dan masukan Anda akan sangat membantu kami. Budayakan Membaca Sampai Akhir, Jika ada yang masih kurang jelas, Anda dapat menuliskannya pada kolom komentar di bawah ini atau melalui Contact Us di bagian blog ini.
1. Centang kotak Notify me untuk berlangganan.
2. Setiap Komentar yang masuk akan kami moderasi, sebelum tampil dipublish.
3. Patuhi pedoman berkomentar dengan sopan santun dan menghargai pendapat orang lain.
Semoga kedepannya kita dapat bekerja sama dengan baik!
Salam Sukses dan Bahagia.